Mesin Pencacah Makan Ternak
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
telah berhasil dalam swasembada daging ayam dan telur, namun data statistika peternakan mengungkapkan
bahwa Indonesia belum dapat
memenuhi tingkat konsumsi daging masyarakat yang semakin menanjak tiap tahunnya seiring dengan membaiknya
perekonomian masyarakat. Laju konsumsi dan kebutuhan daging
sapi belum dapat tertutupi dengan
laju produksi daging sapi dalam negeri.
Pemerintah
mencanangkan 11 langkah pendekatan yang akan dilakukan dalam mencapai sasaran Progam Swasembada Daging
(PSDS) tahun 2014 untuk menutupi kebutuhan pasar, yaitu :
pengembangan pembibitan, penyediaan bibit melalui KUPS,
optimalisasi insemininasi buatan dan intensifikasi kawin alam, penyediaan dan pengembangan
mutu pakan, pengembangan usaha, pengembangan integritas,
penanggulangan gangguan reproduksi
dan peningkatan pelayanan kesehatan hewan, peningkatan kualitas rumah potong hewan dan pencegahan pemotongan
betina produktif, pengendalian
sapi import bakalan dan daging serta pengendalian distribusi dan pemasaran.
Diantara
11 langkah diatas kualitas pakan juga termasuk di dalamnya. Proyeksi kebutuhan pakan pada tahun 2010 untuk
ternak ruminansia mencapai 269 juta ton Hijauan Makanan
Ternak (HMT) dan 38 juta
konsentrat. Untuk Hijauan Makanan Ternak dipakai rumput gajah, karena nilai gizi yang terkandung dalam rumput lampung
ini adalah protein kasar 6-7 %,
serat kasar 42,0 %, BETN (Bahan Ektrat Tampa Nitrogen) 36,1 %, dan lemak 2,8%. Di samping sebagai rumput potong untuk
pakan ternak, juga digunakan
sebagai rumput untuk padang penggembalaan, karena tahan injakan.
Teknologi
pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas
nutrisi, meningkatkan daya
cerna dan memperpanjang masa simpan. Sering juga dilakukan dengan tujuan untuk mengubah limbah pertanian yang kurang
berguna menjadi produk
yang berdaya guna.
Pengolahan
bahan pakan yang dilakukan secara fisik (pemotongan rumput sebelum diberikan pada ternak) akan memberi
kemudahan bagi ternak yang
mengkonsumsinya. Pengolahan secara kimiawi (dengan menambah beberapa bahan kimia pada bahan pakan agar dinding
sel tanaman yang semula
berstruktur sangat keras berubah menjadi lunak sehingga memudahkan mikroba yang hidup di dalam rumen untuk
mencernanya.
Peternak
harus melakukan pengolahan fisik terhadap pakan ternak sebelum memberikannya kepada ternak. Peternak
membutuhkan alat untuk mengolah
pakan secara fisik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu adanya mesin pencacah pakan ternak. Sedangkan
mesin yang sudah ada dipasaran masih memiliki beberapa
kekurangan diantaranya : dimensi
mesin yang terlalu besar, dan jarak pisau potong yang terlalu jarang, sehingga perlu dilakukan beberapa modifikasi untuk
mendapatkan mesin pencacah
yang lebih baik. Modifikasinya meliputi : perubahan pada dimensi mesin, jumlah pisau potong mesin, dan
kapasitas mesin. Keunggulan mesin
ini adalah jumlah pisau yang lebih banyak dari mesin sebelumnya sehingga hasil cacahanya lebih maksimal dan
dimensinya lebih kecil sehingga memudahkan
memindahkan mesin. Untuk itu pembuatan mesin ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksinya dengan kapasitas
300 kg/jam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perancangan awal mesin pencacah pakan ternak dengan sistem
rotari?
2. Bagaimana
perancangan teknik mesin pencacah pakan ternak dengan
sistem rotari?
3. Bagaimana
perancangan manufaktur komponen dan unit
produk rakitan mesin pencacah pakan ternak dengan
sistem rotari?
C. Tujuan
1.
Mengkonsep rancangan
awal mesin pencacah pakan ternak dengan sistem rotari.
2.
Menghitung rancangan
teknik mesin pencacah pakan ternak dengan
sistem rotari.
3. Menggambar rancangan manufaktur komponen dan unit produk rakitan mesin pencacah pakan ternak dengan sistem rotari.
D. Kegunaan Produk
Perancangan Mesin
Produksi
Kegunaan produk mesin pencacah pakan
ternak dengan sistem rotari ini bagi penulis yaitu, untuk
media menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari proses perkuliahan, untuk
menambah pengalaman dalam merancang dan mebuat mesin yang sebenarnya, menguji
tingkat kemampuan analisis terhadap permasalahan yang sedang dihadapi
masyarakat, media untuk pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.
Kegunaan produk mesin pencacah pakan ternak dengan sistem
rotari ini bagi masyarakat yaitu, diharapkan mampu membantu mempercepat mencacah
macam-macam tumbuhan pakan ternak yang akan digunakan sebagai pakan ternak baik
unggas maupun mamalia dalam kapasitas besar, karena mesin pencacah pakan ternak dengan
sistem rotari otomatis ini hanya memerlukan 1 orang operator saja untuk
mengoperasikannya, mudah dalam pengoperasiannya, dan lebih cepat.
Bagi perkembangan IPTEK kegunaan produk ini adalah sebagai bahan referensi untuk
dapat dimanfaatkan lebih lanjut bagi
peneliti baru, bukti bahwa perkembangan IPTEK mampu berjalan seiring dengan
kebutuhan atau tuntutan globalisasi.
E. Metode yang Digunakan
Untuk menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan diawal maka
diperlukan serangkaian cara, strategi, dan tahapan. Tahapan tersebut diantaranya:
1.
Mendapatkan
data yang akurat dan memenuhi persyaratan dalam menentukan dimensi-dimensi dan
komponen mesin, bisa dengan cara:
a. Obeservasi
b. Studi
Pustaka
Studi pustaka atau studi literatur
sangat penting untuk mengolah data dan mengaplikasikan rumus-rumus yang berhubungan dengan perancangan mesin pencacah pakan ternak dengan sistem rotari yang
dirancang serta sebagai landasan teori untuk pengerjaan dan penulisan. Dengan
metode studi pustaka ini penulis memperoleh data-data dari membaca, meneliti
dan memahami literatur yang ada yang berhubungan dengan perancangan.
Membuat gambar mesin dengan menggunakan aplikasi
yang mudah dan cepat seperti Auto Cad.Informasi lebih lanjut hubungi :
Rumah Belajar Inventor (RBI)
Melayani Pelatihan Autodesk Inventor & Jasa Menggambar Teknik Mesin
#085649395328 I Slamet Pu
@RumahInventor I BB 76AO42DB I Instagram slametpras
FB Pelatihan Autodesk Inventor
rumahbelajarinventor@yahoo.com
Jalan Jombang Gang 3 No 11A Kota Malang
0 comments:
Post a Comment